Museum Gedung Juang 45

Ini adalah salah satu ruangan yang bisa anda temui.

Museum Galeri Nasional

Ini adalah salah satu seni ukir yang bisa anda temui.

Museum Bank Indonesia

Ini adalah koleksi uang kuno yang bisa anda temui.

Museum Wayang Jakarta

Ini adalah berbagai macam wayang yang bisa ditemui disini.

Museum Layang - Layang Indonesia

Ini adalah gambaran layang - layang yang bisa ditemui.

Rabu, 31 Januari 2024

Museum Wayang

 

Museum Wayang saat ini nah Museum Wayang ini merupakan salah satu museum yang paling populer di Jakarta letaknya berada di kawasan Kota Tua Jakarta museum ini tepatnya berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27 Pinangsia Kota Tua Jakarta Barat untuk berkunjung ke Museum Mayang ini kita dikenakan tarif untuk pembelian tiketnya yaitu Rp.3000 sampai Rp.5000 per orang.

Museum Ini mulainya merupakan gereja yang didirikan oleh kelompok kolonial Belanda VOC pada tahun 1640. Pada tahun 1733 gereja tersebut mengalami perbaikan lalu gedung ini kemudian beralih fungsi menjadi gedung milik perusahaan dan kemudian pada tanggal 14 Agustus tahun 1936 ditetapkan menjadi sebuah monumen kemudian gedung ini dibeli oleh lembaga yang menangani penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan belum menjadi museum wayang ini juga dijadikan museum dengan nama Batavia lama pada tahun 1937 selanjutnya Pada tahun 1957 diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan sejak itulah nama museum ini diganti menjadi museum Jakarta lama lki kemudian menyerahkan gedung ini kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan pada akhirnya sejak tanggal 23 Juni tahun 1968 oleh Dirjen kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan gedung museum ini diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta bangunan.

Museum Wayang Ini pertama kali dirancang oleh arsitektur kolonial Belanda di Indonesia gedung ini dibuat bergaya Eropa tertutup dan neorealisasi. Bangunan museum ini terdiri dari dua lantai dan memiliki denah persegi panjang atapnya perisai memanjang dan dinding bata yang dilapisi oleh spicy dan dicat wajah bangunan ini pada dasarnya terdiri dari dinding kayu dengan bukaan bukaan jendela dan pintu pada dinding fasa terdapat ornamen bergaya art deco lalu di pintu masuk ini terdiri dari dua pintu yang bersebelahan bentuknya berupa konstruksi dinding berbentuk segitiga atau setengah yang kerap disebut dengan Titanum.

Selain itu di atas juga terdapat kanopi nah museum yang ini memiliki koleksi lebih dari 4000 buah wayang yang terdiri dari wayang kulit wayang golek wayang kardus wayang rumput wayang janur topeng Boneka wayang beber dan Gamelan selain dari Indonesia di musim ini juga terdapat wayang asal mancanegara loh kawan nah di lantai dasar kita bisa menemukan jenis wayang asal Indonesia seperti wayang orang dan ondel-ondel misalnya Selain itu di lantai 1 juga terdapat makam Jan Peterson yang merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-4 dan ke-6 nah Sementara itu di lantai 2 ini kita akan menjumpai boneka tradisional dari berbagai negara seperti boneka dari Inggris Boneka Rusia boneka pasangan polski boneka Thailand dan lain-lain sementara itu koleksi wayang tertua di museum ini adalah wayang Intan yang dibuat pada tahun 1870 oleh Ki Gunarti Wanda di samping memamerkan koleksi Wayang Topeng patung dan alat-alat musik tradisional Museum Wayang juga memiliki serangkaian event pendukung diantaranya ada gelaran wayang yang sering rutin diadakan 4 kali dalam sebulan Museum Wayang ini diresmikan oleh Gubernur Jakarta yaitu Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus tahun 1975 area museum ini sendiri sempat mengalami perpindahan hari sebelumnya terletak di sisi Timur museum sejarah Jakarta ke sisi barat kini meski menempati gedung tua yang usianya sudah ratusan tahun tampilan interior museum mengalami banyak pembaharuan untuk menghilangkan kesan suram dan lebih menarik minat pengunjung.


Museum Bank Indonesia

Dibangun pertama kali pada tahun 1828 museum Bank Indonesia ini jadi, pada tahun 1625 tempat ini pernah dibangun sebuah gereja sederhana untuk umat Protestan, pada tahun 1628 gereja ini dibongkar karena digunakan untuk tempat meriam besar. museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap yaitu peresmian tahap 1 dan mulai dibuka untuk masyarakat pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu Burhanuddin Abdullah dan peresmian tahap 2 oleh Presiden RI Susilo BambangYudhoyono pada tanggal 21 Juli 2009.

Disini juga ada metamorfosa logo Bank Indonesia jadi logo Bank Indonesia berakar pada Logo de Japanese bank dan telah mengalami proses metamorfosa yang cukup panjang serta berliku dari tahun 1953 sampai 2005 logo Bank Indonesia sudah mengalami tujuh kali perubahan di awal berdirinya logo Bank Indonesia mengadaptasi logo the Japanese bank dengan mengubah huruf y menjadi huruf i tanpa mengubah unsur lainnya dan seiring dengan perkembangan zaman dengan pertimbangan estetik dan Citra Bank Sentral yang diembannya logo Bank Indonesia diubah menjadi Solid tegas dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.

Saat memasuki area lobi Museum Bank Indonesia gedung  yang memiliki luas bangunan 14.000 M2 ini, mata anak Jakarta akan disuguhkan dengan kemegahan serta keindahan arsitektur bangunan peninggalan kolonial Belanda. Sejak diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1953 bangunan yang termasuk cagar budaya ini masih terjaga keasliannya hingga sekarang pada masa kolonial Belanda gedung ini awalnya merupakan rumah sakit yang bernama binnen Hospital namun pada tahun 1828 pemerintah Belanda mengalihfungsikan ia menjadi sebuah bank yang bernama De javasche Bank.

Kemudian setelah Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1953 De javasche Bank dinasionalisasikan menjadi Bank Sentral Indonesia atau Bank Indonesia, namun aktivitas perkantoran gedung ini sebagai Kantor Bank Indonesia tidak berlangsung lama. Pada tahun 1962 aktivitas Bank Indonesia pindah ke gedung yang baru, sempat dibiarkan kosong dewan Gubernur Bank Indonesia menghargai nilai sejarah yang tinggi pada gedung ini sehingga dimanfaatkan menjadi sebuah museum meski dari luar bangunan ini terlihat tua atau bangunan lama.

Awal mula kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia saat mengincar rempah-rempah emas harumnya rempah-rempah Indonesia pernah membuat para pedagang dari berbagai negara, sehingga untuk Berniaga di sini seperti bangsa Arab Tiongkok Spanyol Portugis Inggris dan Belanda. Di sepanjang lorong ini anda dapat melihat beragam rempah-rempah yang ada di nusantara dan sejarah yang ada dibalik perjalanan tersebut. Dikatakan rempah emas karena bumbu dapur yang sangat langka dan istimewa sehingga dianggap seharga nilai emas rasa dan aromanya dianggap sebagai keajaiban alami serta diyakini memiliki khasiat kesehatan yang luar biasa dan menjadi incaran para koki penjelajah dan bangsawan dari penjuru dunia rempah emas diantaranya cengkeh lada dan kayu manis museum Bank Indonesia memutuskan untuk menyimpan rempah emas ini sebagai simbol kemakmuran dan pentingnya perdagangan di masa lalu. Agar para pengunjung dibuat seolah berada di masa itu galeri pun ditata seakan berada di dermaga pada masa kedatangan para penjajah tersebut galeri, selanjutnya adalah masa dimana pemerintah Belanda mulai mendirikan sebuah bank guna mengatur keuangannya. 

Selanjutnya disepanjang lorong anda akan disuguhkan dengan beragam informasi mengenai sejarah perjalanan Bank Indonesia dari masa ke masa, bukan hanya menyuguhkan informasi seputar sejarah uang saja di museum ini anda  juga bisa masuk dan melihat langsung ruang Sang Pemimpin ruang kerja gubernur yang memiliki meja biro besar dilengkapi dengan kursi tamu, lemari dinding berisi buku-buku yang dilengkapi dengan wastafel untuk mencuci tangan, gantungan baju besar, dan gantungan topi berada persis di sebelah ruang pemimpin.

Terdapat sebuah ruang meeting besar di tempat ini pula dahulu segala kebijakan terkait perekonomian negara Indonesia bermula. Keluar dari ruang meeting anda dapat melihat rangkaian keindahan gambar dewa Hermes this satu kaca patri yang terdapat di rongga tangga museum Bank Indonesia. Dewa Hermes disimpulkan sebagai Dewa pelindung perdagangan, dibawah gambar dewa Hermes terdapat tiga kaca patri dalam ukuran yang lebih kecil dengan 3 lambang penting dalam perdagangan di Pulau Jawa kala itu yaitu Surabaya Batavia dan Semarang. Kota-kota tersebut merupakan kota pertama di masa di javasche bank membuka kantor cabangnya. 

Lanjut ke ruang berikutnya ruangan yang satu ini merupakan tempat pengenalan barang-barang yang digunakan Bank Indonesia dalam mengelola keuangannya. Terdapat brankas yang digunakan untuk mencetak uang setelah dicetak dengan sempurna uang tersebut kemudian diedarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran oleh masyarakat untuk menggantikan uang asing.

Di museum Bank Indonesia juga terdapat ruangan yang bisa bikin kalian merasa jadi Sultan nih yaitu ruangan emas namun ini hanya replika saja ya bukan emas asli. Sejak lama emas telah digunakan sebagai standar satuan nilai dan diterima di semua negara dan juga sebagai devisi negara yang bisa dicairkan saat krisis nilai tukar krisis politik atau krisis ekonomi.

Pada zaman dulu beberapa petinggi Bank Indonesia healingnya ke ruang perenungan hijau, jadi ruangan ini dulunya digunakan untuk meeting para direksi bank Indonesia ada yang tahu nggak kenapa warnanya hijau karena dianggap membawa Aura positif yang menyebabkan timbulnya ketenangan pikiran dan dapat mengambil keputusan yang tepat dengan tenang. Sebagai Bank Sentral museum Bank Indonesia memiliki koleksi uang yang mencerminkan sejarah mata uang di Indonesia dari berbagai periode waktu. Kalau anda masuk ke ruangan ini anda bisa mencoba menyentuh dan mengangkat emas batangan dengan berat 13,5 G perlu anda ketahui kalau semua emas yang ada diruangan ini merupakan replika dari emas asli. Emas batangan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai aslinya mulai dari berat bentuk dan warna semua dibuat semirip mungkin agar para pengunjung yang datang dapat merasa berada di era emas moneter keuangan.

Berikutnya juga tak kalah menarik yaitu ruangan penyimpanan koleksi mata uang yang ada di Indonesia dari zaman ke zaman, uang yang ada di sini merupakan cetakan asli dari tahun ke tahun uang ini diproduksi, uang yang dipamerkan di ruangan ini merupakan uang kertas.  Belum  puas berkeliling museum tenang ada beberapa layanan baru yang dihadirkan oleh museum Bank Indonesia ini untuk memanjakan para pengunjung antara lain Cafe museum Bank Indonesia foto booth dan kids corner dijamin semakin seru dan betah lama-lama berkeliling di museum ini karena belajar bukan hanya persoalan membaca tapi melihat secara langsung peninggalan sejarah sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan imajinasi tanpa batas. 

Jika ingin berkunjung ke museum Bank Indonesia ini lokasinya beralamat di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 3 Kecamatan Tamansari Kota Jakarta Barat. Untuk mengunjungi museum Bank Indonesia ini tiket masuknya yaitu sebesar Rp5.000 saja, museum Bank Indonesia ini dibuka dari Selasa sampai dengan hari Jumat dari jam 08.00 pagi sampai dengan 15.30 sore Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu dibukanya dari jam 08.00 pagi sampai dengan jam 16.00 sore.



Senin, 29 Januari 2024

Museum Galeri Indonesia


Sebuah museum di jantung Ibukota yang menyuguhkan beragam ekspresi seni rupa modern  dan kontemporer mempertemukan seniman karya dan publiknya disinilah rumah karya seni rupa terbaik Indonesia galeri nasional Indonesia galeri nasional Indonesia terletak di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14 Jakarta pusat berada diantara Lenmarc Iconic Monumen Nasional Museum Nasional Perpustakaan nasional dan istana kepresidenan Republik Indonesia lokasinya yang views dan strategis memudahkan Galeri Nasional Indonesia.

Untuk dapat diakses oleh publik dari dalam dan luar negeri sebagai museum dan pusat aktivitas seni rupa milik negara yang berdiri pada delapan Mei 1998 Galeri Nasional Indonesia resmi beroperasi setahun berselang Galeri Nasional Indonesia mengoleksi lebih dari 1800 karya seni rupa modern dan kontemporer dalam beragam ekspresi bentuk media teknik dari seniman dengan berbagai latar belakang mulai dari lukisan sketsa grafis patung keramik seni kriya seni instalasi fotografi hingga media baru dari Raden Saleh Affandi soedjojono Hendra Gunawan hingga perupa kontemporer.

Karya-karya pilihan dipamerkan dalam berbagai program untuk berbagai kalangan dan usia dalam program pameran tetap pengunjung dapat menjelajah waktu melintasi perjalanan modernitas Indonesia di mulai dari era Kolonialisme sejak tahun 1800-an hingga karakter kini selain pameran tetap Galeri Nasional.

Indonesia juga menyuguhkan program-program kolaborasi mulai dari pameran temporer seminar diskusi workshop hingga tour galeri Hai merespons kondisi terkini terkait pandemi coffee 19 Galeri Nasional Indonesia telah berstrategi dengan melakukan alih media suguhannya melalui sajian berbasis digital mulai dari program pameran daring di laman galnas online. Hingga program edukasi dan publikasi di laman dan media sosial resmi Galeri Nasional Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat Galeri Nasional Indonesia kembali membuka pintunya untuk kunjungan publik secara terbatas setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker mencuci tangan menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak antar pengunjung Indonesia galeri nasional Indonesia juga menyediakan sistem registrasi online serta mengatur jumlah dan arus pengunjung Di Ruang pameran untuk mendukung layanan yang Prima Galeri Nasional Indonesia senantiasa.

Meningkatkan kualitas sarana prasarana dan sumber daya manusianya Galeri Nasional Indonesia akan selalu terus berupaya meningkatkan layanan dengan merespon situasi terkini Mari bersama-sama memajukan seni rupa nah Indonesia rumah karya seni rupa terbaik Indonesia Melihat lebih dekat galeri nasional Indonesia.




Museum Gedung Juang 45


Gedung Juang 45 Bekasi dikenal sebagai gedung tinggi oleh warga setempat. gedung ini dibangun oleh seorang kapiten Cina bernama khouw Tjeng Kie tanah di daerah Tambun yang memiliki kebun tebu yang luas Hai khouw Tjeng Kie membangun Land house Tambun melalui dua tahap pembangunan tahap pertama berlangsung pada tahun 1906 selesai pada tahun 1910 sedangkan pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun 1912 dan selesai pada tahun 1925. setelah khouw Tjeng Kie meninggal kepengurusan Gedung Juang Tambun jatuh ke tangan putranya bernama Khouw Oen Hoei.

Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda Gedung Juang 45 Bekasi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah termasuk masjid Mujahidin di Cibarusah. Gedung Juang 45 Bekasi merupakan bangunan bersejarah bergaya arsitektur indis yang merupakan perpaduan gaya eropa dan China yang disebut gaya komprador. pada masa kemerdekaan Gedung Juang 45 Bekasi ini menjadi pusat komando pertahanan wilayah Republik Indonesia saat beribukota di Yogyakarta.

Pada tahun 1946 ketika Jakarta dikuasai oleh nederlandsch-indische Civil administration. Bekasi menjadi basis wilayah terluar Republik Indonesia yang paling dekat dengan wilayah Jakarta gedung ini juga pernah menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun Tambun yang lintasan rel nya tepat berada di belakang Gedung Juang ini.

Pada tahun 1943 sampai tahun 1945 tentara Jepang menduduki gedung ini dan menjadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan militernya setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun 1945 Komite Nasional Indonesia atau PNI menjadikan Gedung Juang 45 Bekasi sebagai kantor Kabupaten Jatinegara kini menjadi wilayah Kabupaten Bekasi tidak hanya menjadi kantor Kabupaten gedung ini juga dijadikan tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara NICA yang hendak menjajah.

Indonesia kembali pada pertengahan tahun 1947 Belanda melanggar perjanjian Jati dan melakukan Agresi Militer pertama . Gedung Juang 45 Bekasi kemudian dikuasai oleh Belanda hingga tahun 1949 namun tahun 1950 pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini setelah gedung ini berhasil dikuasai dan wilayah Tambun berhasil diamankan maka aktivitas pemerintahan kembali dilakukan di gedung ini mengikuti perkembangan zaman Gedung Juang ini sudah ditata ulang oleh pemerintah Kabupaten Bekasi dan disulap menjadi museum dengan konsep diorama.

Di dalam Gedung Juang terdapat beberapa hole-hole yang pertama adalah old of fame pertama kita ada di ruang Hall Of Fame How hem itu adalah ruang seluruh profil-profil para bupati Kabupaten Bekasi dari yang pertama hingga yang terakhir di dalam whole Of Fame ini terdapat profile bupati Kabupaten Bekasi dari yang pertama sampai seterusnya sesuai dengan masa jabatan hanya kita ada di masa prasejarah masa prasejarah ini pada tahun 1900 hingga 500 Masehi di hole ini terdapat kerangka manusia. 

Di desa Bumi Mas kecamatan Babelan nanti lain rangka manusia bunyi disitu ada artefak-artefak peninggalan manusia bunyi yaitu ada tulang binatang manik-manik terus bandul terus beliung serta gerabah situs Bumi semua sejarah ini juga kembali bisa dilihat secara digital di dalam Smart able How selanjutnya kita diajak flashback ke pada masa kerajaan yaitu kerajaan Tarumanegara yang memiliki Raja bernama Purnawarman yang memiliki sikap pemberani dari ke-7 prasasti pada masa kerajaan Tarumanegara tersebut.

Ada satu prasasti yang utama yaitu Prasasti Tugu metode pra situ patah Candrabaga yang artinya bagian dari bulan sentra Boga di ditulis dengan huruf sansekerta dan bahasa pelawak semua sejarah Kerajaan Tarumanegara ini pun bisa dilihat dalam interaktif book yang tersedia di Gedung Juang ini dalam Gedung Juang ini juga terdapat hal yang menceritakan tentang ribuan Mataram ke Batavia serbuan Mataram ke Batavia tuh ini ada keterangannya Jun Bekasi dibawah kerajaan sumedanglarang dibawah pengaruh Mataram yang unik.

Dari Gedung Juang ini disini terdapat penjelasan mengenai mitos yang terkenal yaitu mitos mengenai dilarangnya orang Sunda untuk menikah dengan orang Jawa di sini ada pasunda Bubat. pasunda Bubat Ini terkenal dengan mitosnya yang orang-orang Sunda nggak boleh nikah sama orang Jawa di sini dijelaskan mitos itu berawal dari dijodohkan nya Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka yang merupakan putri dari kerajaan Sunda demi menyatukan Dua kerajaan besar antara Majapahit dan Negeri Sunda Prabu Hayam Wuruk berkenan untuk pimping Diah Pitaloka.

Nah di sini ada gerabah gerabah tempayan yang fungsinya untuk menyimpan makanan dan minuman zaman dahulu atau sekarang kita sebut Gucci nah namanya ini tempayan selanjutnya terdapat dinding atau Iwal yang menceritakan tentang kerajaan Sunda di sini juga terdapat beberapa games yang bisa dimainkan oleh pengunjung di sini ada beberapa game sama cerita-cerita tentang kerajaan sudah di Gedung Juang 45 ini juga terdapat hole VOC yang menceritakan tentang perdagangan Indonesia yang mendarat ke Banten Nusantara.

Sekarang kita ada di menceritakan tentang perdagangan Indonesia yang mendarat ke Banten nah ini yang pertama mendarat ke Banten itu Cornelis de Houtman panel domain untuk mencari rempah-rempah sampai mendarat ke Banten disini juga terdapat penjelasan tentang Entong tolol yang merupakan Pitung nya Bekasi nah ini adalah Entong kelontong tolol Ini adalah Cibitung nya Bekasi atau Robinhood nya Bekasi sejarah singkat tentang tongtolok adalah ketika di masa itu untung tolong melihat perekonomian Bekasi sangat rendah sehingga dia.

Berinisiatif untuk membantu masyarakat Bekasi didalam museum Gedung Juang ini juga terdapat ruang teater yang dibuka pada pukul sebelas 13.00 dan 15.00 Waktu Indonesia Barat disini juga terdapat ruangan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang Oke kita sekarang ada di dan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang di sini juga terdapat ruangan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang yang menceritakan tentang kerja Romusha kerja paksa atau kerja rodi yang pada zaman dahulu Belanda dan Jepang mempekerjakan pribumi.

Dengan keras tetapi menerima gaji atau upah yang tidak setimpal Selain itu di gedung ini terdapat Cinema 3 dimensi yang isinya menceritakan tentang sejarah Indonesia di masa penjajahan Belanda dan Jepang sebelum museum Gedung Juang ini menjadi museum digital diatas lantai dua ini dipenuhi oleh kelelawar hole yang tak kalah menarik adalah hal yang membahas mengenai kesenian dan kuliner khas Bekasi ada tari topeng tanjidor ujungan atau seni beladiri jaipongan serta Calung di era seperti ini Gedung Juang Tak ketinggalan.

Zaman banyak pengetahuan maupun Spot foto yang bagus untuk kaum milenial yang suka berfoto Ria jadi apa ada alasan lain untuk tidak mengunjungi museum Gedung Juang 45 ini Cintailah dan lestarikanlah budaya Indonesia salam Sejarah.