Senin, 29 Januari 2024

Museum Gedung Juang 45


Gedung Juang 45 Bekasi dikenal sebagai gedung tinggi oleh warga setempat. gedung ini dibangun oleh seorang kapiten Cina bernama khouw Tjeng Kie tanah di daerah Tambun yang memiliki kebun tebu yang luas Hai khouw Tjeng Kie membangun Land house Tambun melalui dua tahap pembangunan tahap pertama berlangsung pada tahun 1906 selesai pada tahun 1910 sedangkan pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun 1912 dan selesai pada tahun 1925. setelah khouw Tjeng Kie meninggal kepengurusan Gedung Juang Tambun jatuh ke tangan putranya bernama Khouw Oen Hoei.

Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda Gedung Juang 45 Bekasi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah termasuk masjid Mujahidin di Cibarusah. Gedung Juang 45 Bekasi merupakan bangunan bersejarah bergaya arsitektur indis yang merupakan perpaduan gaya eropa dan China yang disebut gaya komprador. pada masa kemerdekaan Gedung Juang 45 Bekasi ini menjadi pusat komando pertahanan wilayah Republik Indonesia saat beribukota di Yogyakarta.

Pada tahun 1946 ketika Jakarta dikuasai oleh nederlandsch-indische Civil administration. Bekasi menjadi basis wilayah terluar Republik Indonesia yang paling dekat dengan wilayah Jakarta gedung ini juga pernah menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun Tambun yang lintasan rel nya tepat berada di belakang Gedung Juang ini.

Pada tahun 1943 sampai tahun 1945 tentara Jepang menduduki gedung ini dan menjadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan militernya setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun 1945 Komite Nasional Indonesia atau PNI menjadikan Gedung Juang 45 Bekasi sebagai kantor Kabupaten Jatinegara kini menjadi wilayah Kabupaten Bekasi tidak hanya menjadi kantor Kabupaten gedung ini juga dijadikan tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara NICA yang hendak menjajah.

Indonesia kembali pada pertengahan tahun 1947 Belanda melanggar perjanjian Jati dan melakukan Agresi Militer pertama . Gedung Juang 45 Bekasi kemudian dikuasai oleh Belanda hingga tahun 1949 namun tahun 1950 pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini setelah gedung ini berhasil dikuasai dan wilayah Tambun berhasil diamankan maka aktivitas pemerintahan kembali dilakukan di gedung ini mengikuti perkembangan zaman Gedung Juang ini sudah ditata ulang oleh pemerintah Kabupaten Bekasi dan disulap menjadi museum dengan konsep diorama.

Di dalam Gedung Juang terdapat beberapa hole-hole yang pertama adalah old of fame pertama kita ada di ruang Hall Of Fame How hem itu adalah ruang seluruh profil-profil para bupati Kabupaten Bekasi dari yang pertama hingga yang terakhir di dalam whole Of Fame ini terdapat profile bupati Kabupaten Bekasi dari yang pertama sampai seterusnya sesuai dengan masa jabatan hanya kita ada di masa prasejarah masa prasejarah ini pada tahun 1900 hingga 500 Masehi di hole ini terdapat kerangka manusia. 

Di desa Bumi Mas kecamatan Babelan nanti lain rangka manusia bunyi disitu ada artefak-artefak peninggalan manusia bunyi yaitu ada tulang binatang manik-manik terus bandul terus beliung serta gerabah situs Bumi semua sejarah ini juga kembali bisa dilihat secara digital di dalam Smart able How selanjutnya kita diajak flashback ke pada masa kerajaan yaitu kerajaan Tarumanegara yang memiliki Raja bernama Purnawarman yang memiliki sikap pemberani dari ke-7 prasasti pada masa kerajaan Tarumanegara tersebut.

Ada satu prasasti yang utama yaitu Prasasti Tugu metode pra situ patah Candrabaga yang artinya bagian dari bulan sentra Boga di ditulis dengan huruf sansekerta dan bahasa pelawak semua sejarah Kerajaan Tarumanegara ini pun bisa dilihat dalam interaktif book yang tersedia di Gedung Juang ini dalam Gedung Juang ini juga terdapat hal yang menceritakan tentang ribuan Mataram ke Batavia serbuan Mataram ke Batavia tuh ini ada keterangannya Jun Bekasi dibawah kerajaan sumedanglarang dibawah pengaruh Mataram yang unik.

Dari Gedung Juang ini disini terdapat penjelasan mengenai mitos yang terkenal yaitu mitos mengenai dilarangnya orang Sunda untuk menikah dengan orang Jawa di sini ada pasunda Bubat. pasunda Bubat Ini terkenal dengan mitosnya yang orang-orang Sunda nggak boleh nikah sama orang Jawa di sini dijelaskan mitos itu berawal dari dijodohkan nya Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka yang merupakan putri dari kerajaan Sunda demi menyatukan Dua kerajaan besar antara Majapahit dan Negeri Sunda Prabu Hayam Wuruk berkenan untuk pimping Diah Pitaloka.

Nah di sini ada gerabah gerabah tempayan yang fungsinya untuk menyimpan makanan dan minuman zaman dahulu atau sekarang kita sebut Gucci nah namanya ini tempayan selanjutnya terdapat dinding atau Iwal yang menceritakan tentang kerajaan Sunda di sini juga terdapat beberapa games yang bisa dimainkan oleh pengunjung di sini ada beberapa game sama cerita-cerita tentang kerajaan sudah di Gedung Juang 45 ini juga terdapat hole VOC yang menceritakan tentang perdagangan Indonesia yang mendarat ke Banten Nusantara.

Sekarang kita ada di menceritakan tentang perdagangan Indonesia yang mendarat ke Banten nah ini yang pertama mendarat ke Banten itu Cornelis de Houtman panel domain untuk mencari rempah-rempah sampai mendarat ke Banten disini juga terdapat penjelasan tentang Entong tolol yang merupakan Pitung nya Bekasi nah ini adalah Entong kelontong tolol Ini adalah Cibitung nya Bekasi atau Robinhood nya Bekasi sejarah singkat tentang tongtolok adalah ketika di masa itu untung tolong melihat perekonomian Bekasi sangat rendah sehingga dia.

Berinisiatif untuk membantu masyarakat Bekasi didalam museum Gedung Juang ini juga terdapat ruang teater yang dibuka pada pukul sebelas 13.00 dan 15.00 Waktu Indonesia Barat disini juga terdapat ruangan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang Oke kita sekarang ada di dan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang di sini juga terdapat ruangan masa pergerakan nasional dan masa kedudukan Jepang yang menceritakan tentang kerja Romusha kerja paksa atau kerja rodi yang pada zaman dahulu Belanda dan Jepang mempekerjakan pribumi.

Dengan keras tetapi menerima gaji atau upah yang tidak setimpal Selain itu di gedung ini terdapat Cinema 3 dimensi yang isinya menceritakan tentang sejarah Indonesia di masa penjajahan Belanda dan Jepang sebelum museum Gedung Juang ini menjadi museum digital diatas lantai dua ini dipenuhi oleh kelelawar hole yang tak kalah menarik adalah hal yang membahas mengenai kesenian dan kuliner khas Bekasi ada tari topeng tanjidor ujungan atau seni beladiri jaipongan serta Calung di era seperti ini Gedung Juang Tak ketinggalan.

Zaman banyak pengetahuan maupun Spot foto yang bagus untuk kaum milenial yang suka berfoto Ria jadi apa ada alasan lain untuk tidak mengunjungi museum Gedung Juang 45 ini Cintailah dan lestarikanlah budaya Indonesia salam Sejarah.


0 comments:

Posting Komentar